Table of Contents
ToggleAda banyak sosial media yang bisa digunakan sebagai media eksistensi diri. Kebanyakan pengguna sosial media hanya menjadikan sosial media untuk tempat have fun atau mencari informasi dan kabar terbaru tentang kerabat terdekat. Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tumblr, YouTube adalah beberapa contoh media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Setiap media sosial yang ada memiliki karakter tersendiri. Salah satu yang memilliki karakter khas tersendiri adalah media sosial LinkedIn. Didirikan tahun 2003, dalam halaman website resminya LinkedIn mengklaim sudah memiliki 660 juta lebih pengguna yang tersebar di 200 negara di seluruh dunia.
Dengan misi “connect the world’s professionals to make them more productive and successful.” LinkedIn menjadi media sosial populer yang digunakan oleh kalangan professional untuk personal branding, merekrut karyawan, dan mengembangkan jaringan profesional dengan para kolega.
Di Indonesia, pengguna LinkedIn sampai bulan Januari 2019 tercatat sebanyak 12 juta. Data tersebut kami peroleh melalui laporan Hootsuite dan We Are Social yang juga menunjukkan 59 persen pengguna laki-laki dan 41 persen berasal dari pengguna perempuan.
Baca Juga : Cara Membuat Deskripsi Produk yang Menarik dan Efektif
Dari awal kemunculannya, LinkedIn nampaknya memang fokus untuk menjadikan media sosial ini sebagai “penghubung” di antara para profesional. Hal tersebutlah yang menjadikan LinkedIn berbeda dengan media sosial lain yang lebih cenderung digunakan untuk have fun.
Karena karakterstik tersebut, pengguna LinkedIn juga terlihat berbeda. Perbedaan tersebut bisa dilihat mulai dari penggunaan foto profil, deskripsi di kolom “about me” atau bio, konten yang diunggah, sampai ke cara percakapan di fitur pesan yang ada di LinkedIn.
Yang Harus Dilakukan di LinkedIn
LinkedIn bukanlah tempat yang tepat untuk memberikan informasi yang bersifat sangat personal. Hal-hal seperti di mana Anda makan siang hari ini, siapa yang sedang menonton film bersama Anda merupakan hal yang tidak perlu. Di LinkedIn, Anda perlu memisahkan antara kehidupan pribadi dengan profesional.
Buatlah dan sebarkan konten unggahan di LinkedIn yang merepresentasikan sisi profesional karir Anda. Profil LinkedIn yang baik dan terlihat profesional juga sering kali menarik perhatian para perekrut untuk mengajukan kerja sama dengan Anda.
Unggahan yang Anda sebar di LinkedIn yang terkait dengan kehidupan professional mampu menarik perhatian orang lain untuk melihat profil Anda lebih jauh. Misalnya seperti bagaimana pengalaman menjabat di posisi tertentu, atau tantangan dan persaingan yang dihadapi. Karakter yang ada untuk unggahan pun terbatas hanya 1300 karakter.
Foto profil yang Anda gunakan juga sebaiknya diperhatikan. Foto semi-formal jadi sebuah opsi dibanding harus menggunakan pas foto yang terlihat kaku. Tapi bukan berarti juga bisa menggunakan foto santai atau selfie sebagai foto profil.
Hindari foto menggunakan foto palsu. Foto yang tidak menampakkan wajah Anda, quotes, foto hewan, foto pemandangan juga tidak diperbolehkan oleh pihak LinkedIn.
LinkedIn mengizinkan Anda untuk mempublikasikan artikel yang bisa Anda gunakan untuk berbagi informasi tentang dunia professional yang Anda tekuni. Untuk publikasi artikel, maksimal karakter yang bisa Anda masukkan adalah 125.000. Dengan banyaknya karakter tersebut Anda bisa membahas lebih dalam sebuah informasi.
Kesimpulan
Dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan LinkedIn, kemungkinan untuk bisa meningkatkan personal branding Anda juga terbuka dengan lebar. Masukkan daftar keahlian yang menjadi daya tarik diri Anda di kalangan professional.
Beri informasi mengenai pekerjaan dan tanggung jawab apa yang pernah Anda kelola, bagaimana prestasi Anda di Universtias, perlihatkan proyek apa yang sudah dijalani selama ini, dan tambah koneksi dengan kalangan profesional lain yang mendukung personal branding Anda.
Sudah ada cukup banyak orang yang bercerita bagaimana ia mendapatkan pekerjaan melalui LinkedIn. Jadikan sosial media yang satu ini sebagai tempat menjalin relasi dengan para profesional.