Table of Contents
ToggleBahasa pemrograman memang terdiri dari banyak jenis. Dari tingkat yang paling sulit sampai yang paling sederhana dan mudah, ada banyak bahasa pemrograman yang bisa mendukung sebuah pembuatan aplikasi, website, maupun game online.
Jika di artikel sebelumnya kami sudah membahas soal bahasa pemrograman paling populer, JavaScript, kini ada lagi bahasa pemrograman lain yang bisa dikulik. Nama Python jadi salah satu bahasa pemrograman yang sudah cukup banyak dikenal oleh orang-orang. Para programmer pun juga sudah sangat akrab dengan penggunaan Python.
Bahasa pemrograman Python jadi koding yang menggabungkan kapabilitas dengan sintaks kode yang jelas. Selain JavaScript, Python juga jadi bahasa pemrograman yang hampir bisa digunakan untuk berbagai bidang seperti pengembangan website, aplikasi, game, pembuatan artificial intelligence, hingga pengembangan software.
Baca Juga : 7 Kesalahan Yang Sering Menggagalkan Aktivitas Social Media Marketing
Python bisa dikatakan jadi bahasa pemrograman yang sangat simple. Karena kesederhanaannya itu, Python juga cenderung mudah dipelajari dibanding bahasa lainnya. Struktur bahasa yang sederhana jadi keunggulan bahasa pemrograman berlogo ular ini.
Contoh yang paling sederhana adalah ketika Anda ingin membuat sebuah hello world sebagai awal dari pembuatan suatu pemrograman. Ketika menggunakan Python, kode yang dibuat untuk hello word sangat sederhana, hanya seperti ini:
print “Hello, World!”
Dibuat pertama kali oleh programmer berkebangsaan Belanda, Guido van Rossum yang kemudia dirilis pada tahun 1991. Python saat ini sudah digunakan oleh banyak sekali perusahaan besar seperti Google, YouTube, Facebook, sampai NASA.
Tidak jauh berbeda dengan JavaScript yang bisa berinteraksi dengan PHP, kode Python juga bisa berinterkasi dengan bahasa pemrograman lain seperti C, dan C++. Tapi, selentingan soal Python yang berjalan lebih lambat daripada bahasa pemrograman lain agaknya jadi sebuah fakta. Hal ini bisa jadi disebabkan karena besarnya ukuran program yang dibuat.
Sintaks dasar Python
Bahasa pemrograman memang memiliki sitaks dasar yang berbeda-beda. Untuk membuat sebuah hello world saja, setiap bahasa memiliki ciri khas dan kodenya masing-masing. Sebagai bahasa yang sangat sederhana, Python tidak memerlukan banyak kode. Hal tersebut sesuai dengan filosofi yang terdapat di PEP 20.
Dalam bahasa Python, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait sintaks dasar seperti statement (pernyataan), baris dan indentasi, tanda kutip. Kita mulai dari statement (pernyataan).
1. Statement (pernyataan)
Ada beberapa statement yang dikenali oleh Python, statement penugasan, statement pengecekan (if), statement pengulangan (for). Di Python, Anda bisa membuat sebuah statement yang terdiri dari beberapa baris dengan menggunakan backlash (\) tapi yang perlu dingat adalah, statement yang menggunakan tanda kurung seperti ( ), { }, hingga [ ] tidak lagi memerlukan backlash (\).
2. Baris dan indentasi
Menjadi penting untuk diperhatikan para programmer adalah Python tidak menggunakan tanda { } untuk memberikan tanda pada grup kode. Grup kode ditandai dengan menggunakan indentasi (spasi) yang harus sama pada setiap grup kode. Kesalahan jumlah spasi akan ditandai dengan peringatan seperti di bawah ini.
SyntaxError: unexpected indent
3. Tanda kutip
Untuk menandai string, bahasa pemrograman Python bisa menggunakan tanda kutip satu (‘) atau tanda kutip ganda (“) hingga tiga tanda kutip atau empat sekalipun. Selain itu, string juga diawali dan diakhiri oleh tanda kutip yang sama.
Tipe data pada Python
Jenis tipe data sering juga disebut sebagai sebuah objek. Tipe data yang ada di Python pun berbeda-beda sesuai dengan apa yang ada di data tersebut. Maksudnya, jika data tersebut berisi nama-nama orang maka akan disimpan pada tipe data string, jika berisi bilangan maka akan disimpan pada tipe data number, dan sebagainya.
Setidaknya ada 6 tipe data yang umum dan banyak digunakan, yaitu:
1. Number
Tipe data number sebenarnya mempunyai banyak jenis lainnya seperti integer dan float. Ada beberapa orang yang membagi tipe data integer dan float sendiri-sendiri dan tidak tergabung dengan tipe data number. Untuk tipe data float, panjang bilangannya hanya sampai 17 angka di belakang koma. Sedangkan untuk tipe data integer, tidak ada batasan khusus untuk tipe integer.
2. List
Tipe data list berisi item yang berurut yang memiliki indeks sesuai urutannya. Urutan indeks di list bahasa Python dimulai dari 0. Setiap list bisa berisi anggota dari tipe yang sama ataupun berbeda.
3. String
Tipe data selanjutnya yang sering digunakan adalah tipe string. Tipe string merupakan data yang terdiri dari serangkaian karakter yang terletak di antara tanda kutip. Baik angka maupun huruf yang digabung akan menjadi teks merupakan contoh sederhana dari string.
4. Set
Jika list dan string adalah tipe data yang berurut, hal ini berbeda dengan set yang memiliki tipe data tidak berurut. Anggota set diletakkan di dalam tanda kurung kurawal { } yang kemudian dipisahkan dengan tanda koma (,). Yang perlu diingat adalah set tidak bisa berisi list, set dan dictionary.
5. Tuple
Tuple jadi tipe data yang tidak begitu jauh dengan list. Data tuple bersifat imuttable yang artinya sekali dibuat maka tidak bisa diubah lagi. Anggota yang ada di dalam tuple dipisahkan dengan tanda koma (,).
6. Dictionary
Terakhir adalah dictionary. Sesuai dengan namanya yang berarti kamus, setiap anggota yang terdiri di dictionary terdiri dari key dan value yang mirip seperti kata dan arti pada sebuah kamus. Jika hampir semua tipe data memiliki indeks, berbeda dengan dictionary yang tidak memiliki indeks. Tipe data dictionary juga termasuk ke dalam tipe data yang tidak berurut.