Table of Contents
ToggleApa yang terbayang di pikiran Anda jika kita membicarakan soal startup? Apakah langsung memikirkan startup unicorn yang melambungkan tingkat perekonomian Indonesia di mata dunia?
Startup memang jadi salah satu bisnis yang terkenal saat ini. Perilaku orang Indonesia yang mudah menerima banyak perubahan menjadi hal yang bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk para pengembang bisnis startup. Karena seperti yang kita ketahui, kehadiran perusahaan startup membawa banyak perubahan dan inovasi di berbagai bidang.
Jika kita melihat fenomena yang ada, pasar Indonesia ternyata didominasi oleh startup yang bergerak di bidang e-commerce, fintech, dan transportasi online. Nama-nama startup yang bergerak di ketiga bidang tersebut memang sudah terkenal karena posisinya yang sudah mendapat predikat unicorn. Apalagi untuk tahun ini, ada tujuh startup unicorn di Asia Tenggara dan empat di antaranya berasal dari Indonesia yaitu BukaLapak, GoJek, Traveloka, dan Tokopedia.
Istilah unicorn dalam bidang startup merupakan sebuah istilah umum yang ditujukan untuk perusahaan swasta yang memiliki validasi lebih dari US$1 miliar. Valuasi tersebut yang biasanya dijadikan rujukan untuk mengetahui seberapa besar potensi bisnis perusahaan.
Baca Juga: Tips Membangun Website yang Berpengaruh Bagi Bisnis
Tidak hanya unicorn, di dunia startup juga dikenal istilah decacorn yang menunjuk perusahaan yang telah mengantongi nilai validasi lebih dari US$10 miliar. Untuk mencapai decacorn, startup tentunya harus melewati posisi unicorn terlebih dahulu. Setelah decacorn, ada pula hectocorn untuk perusahaan rintisan yang telah mempunyai nilai validasi lebih dari US$100 miliar.
Startup di Indonesia nampaknya saling berpacu untuk bisa mendapatkan keuntungan atau predikat unicorn, decacorn, dan hectocorn. Persaingan yang ada nampak semakin ketat apalagi semakin banyak startup yang bermunculan memberikan banyak promo, penawaran, dan menjawab kebutuhan pasar Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO)dalam hal ini juga agaknya juga cukup serius untuk mendorong perkembangan dan kemajuan startup lokal untuk bisa bersaing di dunia internasional.
Baca Juga : Lakukan 6 Langkah Ini Untuk Menjadi Bisnis Yang Profesional
Beberapa tahun yang lalu tepatnya pada 2016, KOMINFO meluncurkan program 1000 start up digital yang merupakan program pembinaan berkelanjutan yang dilakukan selama enam bulan untuk membangun startup digital. Melalui website resmi 1000 startup digital, diketahui program tersebut masih berjalan sampai saat ini.
Selain e-commerce, fintech, dan transportasi online yang mendominasi startup di Indonesia, ternyata ada beberapa peluang di bidang tertentu yang bisa dikembangkan di Indonesia. Orang-orang yang berada di belakang layar sebuah perkembangan startup perlu untuk jeli melihat kebutuhan orang Indonesia pada umumnya.
Startup di bidang kesehatan, teknologi, pendidikan, agrikultur, logistik, adalah beberapa bidang yang masih jarang ada di Indonesia. Perencanaan yang matang untuk menjalani startup di bidang-bidang yang masih asing di Indonesia adalah sebuah cara awal untuk menjangkau pasar yang belum banyak diambil oleh para pebisnis.
Persaingan bisnis startup yang ketat perlu anda persiapkan dengan matang. Dikutip dari CB Insights, setidaknya ada 20 alasan paling umum kenapa ada banyak startup yang berakhir dengan kegagalan.
Beberapa Penyebab StartUp Gagal
Salah satu penyebab utama yang menempati posisi pertama dibalik alasan startup gagal adalah no market need. Tidak ada mangsa pasar yang bisa diraih di startup tersebut merupakan salah satu penyebab utama yang menyumbang 42 persen faktor kegagalan. Maka menjadi hal yang perlu dipertimbangkan matang-matang soal “siapa target pasar startup ini? Apakah situasi pasar di Indonesia mendukung untuk startup ini?”
Nomor dua yang mejadi faktor kegagalan startup adalah rain out of cash alias kehabisan dana. Sistem “bakar uang” yang tidak tepat juga sering membawa startup jadi tidak berkembang dengan sehat. Bakar uang merupakan salah satu cara yang paling sering dan paling banyak dilakukan oleh startup. Startup yang sedang berkembang sering memberikan promo yang sangat beragam. Cashback, diskon, gratis ongkir adalah beberapa contoh sistem bakar uang yang dilakukan.
Adanya tim yang tidak tepat dalam sebuah startup adalah alasan ketiga yang sering menyebabkan kegagalan. Hal ini menjadi salah satu kendala di Indonesia. Pegawai yang seringkali tidak berasal dari latar belakang pendidikan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tertentu juga bisa memberikan pengaruh buruk. Padahal tim yang profesional dan berpengalaman di posisi tertentu merupakan salah satu penggerak keberhasilan.
Kesimpulan
Ada baiknya Anda mempersiapkan konsep dasar guna menghindari kegagalan startup yang Anda rintis. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan seperti memupuk hubungan kerjasama yang baik dengan tim, investor, atau bahkan customer. Jangan lupa untuk membuat OKR atau Objective Key Result. Dengan OKR, Anda bisa memiliki acuan dan target apa yang ingin startup Anda raih.