Table of Contents
ToggleCara Jual Website Yang Efektif
Ada 23,400,000 hasil pencarian Google atas keyword jasa pembuatan website. Anda sebagai 1 dari 23 juta penjual jasa website. Bagaimana Anda bisa menang dalam kompetisi bisnis yang sebegitu ketat ini?
Mungkin Anda masih freelance dan merasa cara untuk jual website itu mudah karena teman, paman, kakak, atau kenalan Anda, meminta Anda untuk membuatkan website. Anda, yang baru saja belajar website melalui kursus, kuliah, otodidak, langsung excited karena akhirnya bisa punya penghasilan atau usaha sendiri dalam bisnis jasa pembuatan website.
Project Anda selesai, paman Anda membayar website yang Anda buat, Anda tersenyum dan saatnya Anda cari client lain dari kenalan Anda. Bila Anda beruntung maka Anda akan dapat lagi dari kenalan Anda, dan bila akhirnya tidak beruntung, maka Anda harus cari ke calon pelanggan yang Anda tidak kenal.
Lalu mulai saatnya Anda memikirkan SEM, SEO, posting di OLX/Kaskus. Mulailah Anda berkompetisi dengan 23,400,000 penjual jasa website lainnya. Ada yang jual website seharga 100 ribu, 2 juta, 5 juta, bahkan sampai tidak ada harga. Pelanggan Anda akan bilang, “Wah mahal pak, saya di toko sebelah bisa dapat yang lebih murah dengan fitur yang sama”. Akhirnya Anda akan perang harga dan mungkin hampir kerja bakti untuk waktu Anda.
Artikel ini bukan untuk bagaimana Anda mendapatkan lead generation, itu Anda bisa cari tutorial tentang SEM, SEO, canvassing, dan lainnya. Artikel ini akan mengajarkan Anda untuk bisa membedakan Anda dari kompetitor Anda dan cara jual website yang harganya jauh lebih tinggi walaupun effort dan fiturnya sama dengan website yang seharga 2 juta rupiah.
Tips 1: Jangan Menjual Website Sebagai Komoditas
Anda sebagai pemilik bisnis yang sibuk sedang renovasi rumah, rumah Anda ada 2 lantai, 3 kamar tidur, dan bagian lainnya. Anda ingin beli AC, kebutuhannya adalah supaya semua ruangan bisa sejuk secara pas.
Anda ke toko A. Setelah sampai, Anda ditanya “Mau beli apa?”, “Saya mau beli AC.”, “AC apa?”, “Panasonic mungkin 3 1-PK sama 1 1.5-PK.”, “Ok harganya 10 juta rupiah”.
Anda ke toko B. Setelah sampai, Anda ditanya “Mau beli apa?”, “Saya mau beli AC.”, “AC apa?”, “Panasonic mungkin 3 1-PK sama 1 1.5-PK.”, “Ok harganya 11 juta rupiah”.
Anda berpikir, “Wah toko A lebih murah nih. Coba cek ke toko 1 lagi deh.”
Anda ke toko C. Setelah sampai, Anda ditanya “Mau beli apa?”, “Saya mau beli AC.”, “Oh gitu, bapak sudah tau mau beli AC model apa atau kami bisa rekomendasikan model dan berapa banyak sesuai kebutuhan bapak.”, “Saya lagi renovasi rumah, rumahnya 2 lantai, 3 kamar tidur, saya ingin supaya semua runagan bisa sejuk dan nyaman.”, “Oh begitu pak, bisa tau luas rumahnya? Dan berapa penghuninya?”, “Luasnya 100 meter persegi dan yang tinggal saya bersama istri dan 3 anak saja”, “Oh kalau gitu pakai yang 3 0.5-PK sama 2 2-PK pak, jadi biasanya untuk 0.5-PK itu untuk ruangan yang sekitar 5-10 meter persegi. Pasti sejuk dan nyaman pak kalau pakai ini. Saya rekomendasikan Panasonic tapi terserah bapak, yang pakai Sharp juga banyak.”, “Baik pak saya ngerti, harganya berapa?”, “Totalnya 12 juta rupiah pak, nanti saya bantu pasangin sampai beres. Bapak tinggal duduk dan rasakan sejuknya di setiap sisi rumah bapak”.
Toko mana yang akan Anda pilih? Atau toko mana yang memberikan peace of mind untuk Anda yang sangat sibuk sebagai pemilih usaha? Harga bukanlah segalanya, jangan jadikan jasa Anda sebagai komoditas tapi belajarlah solution selling. Dengan cara ini, Anda dapat menaikkan harga sebebas Anda karena pelanggan akan sangat tenang dan puas setelah mengetahui bahwa Anda sangat mengerti kebutuhan pelanggan tersebut.
Tips 2: Jangan sebut harga di depan
“Saya mau bikin website company profile, harganya berapa ya?”, “10 juta pak.”, “Wah mahal, ga jadi deh.”
Ada beberapa poin yang sangat salah dari jawaban itu.
Pertama, apakah Anda tahu bahwa website yang mau dibuat itu hanyalah 1 page template static yang tinggal install themes langsung jadi dalam 2 jam?
Kedua, kenapa harganya 10 juta? Kenapa bukan 50 juta? Atau 100 juta?
Inilah pentingnya solution selling. Jangan sebut harga sama sekali sebisa mungkin. Mulailah bertanya dan cari kebutuhan pelanggan. Pelanggan ini mungkin sangat besar dengan budget yang besar untuk membuat website. Kebutuhan pelanggan pasti berbeda-beda. Ada yang perlu website simple saja yang penting ada, ada yang harus bisa menghasilkan return on investment, ada juga yang harus habiskan budget marketing perusahaan (hmm…).
Intinya adalah, carilah terlebih dahulu kebutuhan pelanggan, tawarkan fitur2 yang mungkin akan sangat membantu pelanggan, cari tahu budget pelanggan, barulah Anda buatkan penawaran yang cocok.
Tips 3: Percaya diri walaupun tidak yakin dengan jawabannya
“Loh kok mahal banget, di sebelah cuman setengah harganya?”, “Iya pak, bapak mungkin bisa dapatkan fitur-fitur yang sama di toko sebelah, tapi kami yakin kami bisa bikin yang efektif untuk bapak. Mungkin bapak harus bayar 35 juta dengan kami, tapi kami sangat ngerti kebutuhan bapak untuk bisa melayani 5000 pelanggan per bulan. Seperti yang bapak bilang dari 5000 pelanggan, ada 10% yang akhirnya beli maka yang beli ada 500 pelanggan. Setiap pelanggan menghasilkan bapak 1 juta rupiah. Maka dari website yang akan kami buat bisa menghasilkan 500 juta rupiah buat bapak per bulan loh. Kami akan bantu bapak untuk bisa meraih angka ini melalui web design yang tepat bagi pasar bapak dan pastikan semuanya teroptimasi untuk konversi pelanggan yang lebih baik.”
Menurut Anda seberapa banyak penjual yang menjelaskan seperti itu? Dari situ sudah jelas penyedia jasa website ini sangat mengerti kebutuhan pelanggan, terasa sepertinya sangat percaya diri dalam memberikan solusi yang konkret.
Memangnya bisa dapat 5000 pelanggan? Mungkin akhirnya tidak bisa, tapi yang penting sudah deal projectnya. Kalau nantinya tidak dapat 5000 pelanggan, saatnya upselling jasa SEO atau SEM untuk menambahkan pelanggan :).
Penutup
Itulah sedikit tips cara jual website bila Anda ingin sangat berbeda dari 23 juta kompetitor lain, belajarlah jualan solution selling. Mungkin Anda pernah dengar management consultant seperti McKinsey, BCG, atau Accenture. Modal mereka? Ide dan Powerpoint. Harganya? Bisa milyaran per tahun. Kok bisa? Karena mereka bisa meyakinkan calon pelanggan atas ide dan solusi mereka dengan cara percaya diri, berpengalaman, dan sangat mengerti masalah dan kebutuhan calon pelanggan mereka. Itulah beberapa tips cara jual website yang efektif semoga bermanfaat.