Table of Contents
ToggleAda beberapa indikator yang bisa dilihat untuk mengukur sudah sejauh mana kesuksesan sebuah konten website. Hal-hal seperti berapa banyak traffic, presentasi bounce rate, pertumbuhan subscriber, feedback dari audiens, jumlah shares di sosial media, peringkat web di mesin pencari merupakan contoh-contoh yang bisa dijadikan tolok ukur sebagai kesuksesan sebuah konten website.
Tidak hanya itu ada cara lain yang bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana website telah berpengaruh atau sukses, yaitu dengan melihat bounce rate. Bounce rate atau yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi rasio pentalan adalah persentase aktivitas pengunjung dalam sebuah blog website.
Baca Juga : Mengapa Memiliki Website Jadi Sesuatu yang Sangat Penting untuk Produktivitas Bisnis?
Untuk membuatnya lebih sederhana, kami akan memberikan sebuah contoh. Bounce rate digunakan untuk mengetahui seberapa banyak pengunjung yang datang lalu langsung pergi tanpa membuka halaman lain dalam website. Jumlah data pengunjung tersebut akan diakumulasi dalam bentuk persentase yang bisa dilihat oleh admin website.
Bounce rate menjadi salah satu yang sangat penting dalam sebuah website karena bisa mengevaluasi kinerja website bagi perusahaan. Karena sangat erat kaitannya dengan data aktivitas pengunjung, maka bounce rate sebenarnya juga memiliki sesuatu yang bisa dianggap ideal ataupun kurang ideal.
Bounce rate yang ideal
Setidaknya ada angka persentase ideal yang bisa menjadi rujukan bagi para admin atau pengembang website perusahaan. Persentase 1 – 30 persen oleh kebanyak orang dianggap sebagai angka yang ideal di bounce rate. Semakin kecil persentase bounce rate, maka semakin bagus untuk sebuah website karena mengindikasikan pengunjung yang ada di website cukup betah berlama-lama menjelajahi konten yang ada.
Anda perlu waspada jika persentase bounce rate menunjukkan angka yang tinggi hingga menyentuh angka 50 persen atau lebih. Persentase yang lebih tinggi mengindikasikan pengunjung yang datang ke website justru langsung keluar dan tidak melakukan aktivitas lain.
Kecilnya persentase bounce rate pada sebuah website juga menandakan bagusnya SEO on page yang ada di situs web tersebut. Namun, menurut beberapa sumber ternyata tinggi atau rendahnya persentase bouce rate tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peringkat di Search Engine Result Page (SERP).
Walaupun tidak berpengaruh langsung terhadap peringkat di SERP, tapi sebagai pengembang website, Anda tetap perlu untuk membuat dan mengisi situs web Anda dengan hal-hal yang bisa membuat pengunjung betah berlama-lama.
Faktor yang memengaruhi bounce rate
Ada banyak hal yang menyebabkan bounce rate menjadi tinggi dalam beberapa situs web. Namun, setidaknya terdapat 3 faktor yang memengaruhi tinggi atau rendahnya bounce rate.
-
Loading terlalu lama
Loading pada suatu halaman website nyatanya cukup berpengaruh dalam menentukan tinggi atau rendahnya bounce rate. Ketika website Anda memuat halaman terlalu lama, hal tersebut berdampak buruk karena akan menyebabkan pengunjung memutuskan untuk langsung keluar website. Aktivitas pengunjung yang langsung keluar tersebut bisa menyebabkan tingginya persentase bounce rate. Perhatikan hal-hal yang bisa memengaruhi loading seperti ukuran gambar atau video, banyaknya file yang ada, atau cache.
-
Pengunjung tidak menemukan kebutuhannya
Faktor lain yang bisa memengaruhi bounce rate adalah pengunjung yang ternyata langsung keluar karena tidak menemukan jawaban atas kebutuhannya. Hal lain yang juga berpengaruh adalah halaman yang dituju tidak sesuai dengan apa yang ia temukan di meta description atau link.
-
Terlalu banyak iklan pop up
Ada banyaknya iklan pop up dalam sebuah website juga mendorong tingginya bounce rate. Apalagi jika iklan yang ada sangat mengganggu navigasi, atau mengganggu pandangan pengunjung website Anda. Kejengkelan karena banyaknya iklan pop up yang ada memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap bounce rate.
Bagaimana melihat bounce rate?
Ada banyak tools yang bisa digunakan untuk melihat bounce rate. Kalau Anda membangun website menggunakan WordPress, maka data bounce rate akan secara otomatis ada dalam dashboard situs web yang bisa dilihat oleh admin.
Namun, Google Analytics juga bisa memberikan rincian statistik soal lalu lintas situs web Anda. Termasuk yang ditawarkan adalah fitur untuk melihat bounce rate.