Table of Contents
ToggleMarketplace, sebuah wadah yang 5 tahun ke belakang sedang berada di puncak kejayaan. Secara sederhana marketplace merupakan sebuah platform digital yang mempertemukan penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan transaksi online di website maupun aplikasi.
Kemudahan dan biaya yang “gratis” kerap dijadikan alasan banyak pebisnis pada akhirnya menggunakan marketplace. Pengguna marketplace di Indonesia juga tidak terhitung. Indonesia bahkan diketahui sebagai negara yang hobi belanja online.
Banyaknya orang yang menggunakan marketplace juga bisa menjadi sebuah ladang pemasaran bagi para pebisnis. Namun apakah dengan menggunakan marketplace benar-benar mampu menjadi jawaban bagi para pebisnis? Apakah penggunaan marketplace memang benar-benar gratis?
Baca Juga : Semua yang Perlu Anda Ketahui Soal Fintech
Seperti yang kita tahu, marketplace merupakan sebuah wadah yang sangat besar untuk penjual dan pembeli bisa melangsungkan transaksi. Bagi Anda para pebisnis, pernahkah Anda membayangkan kalau ada jutaan orang yang juga menjalankan bisnis yang serupa dengan Anda di marketplace yang sama. Lalu bagaimana peluang yang bisa didapat ketika harus bersaing dengan jutaan orang yang lainnya?
Pertanyaan tersebut sebenarnya menyingkap fakta bahwa berjualan di marketplace sebenarnya tidak semudah yang diucapkan oleh kebanyakan orang. Definisi “mudah” yang selama ini digaungkan bisa jadi diperuntukkan hanya ketika membuat sebuah akun di marketplace.
Apa benar berjualan di marketplace tidak perlu modal?
Membuat sebuah akun toko di marketplace memang benar-benar mudah. Cara pendaftarannya tidak dipungut biaya apapun. Bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dengan akun ini, Anda bisa bebas memasukkan produk yang ingin dijual. Tapi hal tersebut tidak menjamin Anda tidak memerlukan modal dan hanya perlu memasukkan foto produk.
Beberapa marketplace mewajibkan modal di awal. Modal ini juga memiliki fungsi yang sangat banyak. Untuk bisa menerima pesanan pelanggan, Anda tetap perlu mengisi modal supaya bisa menerima pesanan pelanggan yang masuk. Dengan begitu sebenarnya tidak ada definisi yang benar-benar “gratis” untuk bisa berjualan di marketplace.
Hasil penjualan yang tidak bisa diambil langsung
Hal lain yang mungkin tidak banyak diketahui orang adalah terkait pengambilan dana penjualan. Sebagai perantara penjualan, bukan berarti marketplace hanya menyediakan sebuah website atau aplikasi yang bisa dipakai seenaknya dengan para penjual. Karena sifatnya sebagai perantara, maka ada beberapa hal yang perlu dipatuhi oleh orang yang terlibat di dalamnya. Baik penjual maupun pembeli, semuanya memiliki tanggung jawab di marketplace. Namun, sepertinya dalam hal ini justru pembeli yang agaknya lebih diuntungkan.
Posisi pembeli dimanapun akan tetap selalu diuntungkan, termasuk ketika bertransaksi di marketplace. Pembeli bisa langsung mendapatkan barangnya ketika sudah melakukan pembayaran. Tapi hal yang sama tidak bisa dilakukan untuk bisnis Anda.
Di marketplace, Anda tidak bisa mencairkan uang pembayaran dari konsumen secara langsung. Setiap marketplace memiliki peraturannya masing-masing. Namun umumnya, pencairan dana penjualan baru bisa dilakukan 3 hari kemudian.
Jangan harap bisa membangun brand
Ada hal lain yang juga perlu Anda perhatikan. Di marketplace, Anda tidak bisa membangun branding yang kuat untuk bisnis. Yang dijual di marketplace adalah produk, bukan toko dan brand perusahaan Anda. Dengan marketplace, Anda tidak bisa membuat sebuah profil yang menunjukkan seberapa profesional bisnis yang Anda jalankan.
Tidak hanya bersaing dengan toko lain yang menjual produk serupa, tapi Anda juga bersaing dengan toko ofisial yang namanya sudah sangat terkenal. Bersaing dengan toko ofisial yang sudah mendapatkan verifikasi dari pihak marketplace. Belum lagi jika toko ofisial sedang mengadakan diskon atau promo lain yang sangat menarik perhatian konsumen lain.
Persaingan harga yang gila-gilaan
Di lihat dari segi harga, produk yang Anda jual pun juga bersaing dengan produk lainnya. Persaingan harga yang ada sangat gila-gilaan. Tidak jarang ada banyak produk yang dijual dengan harga rugi.
Cara seperti ini agaknya sangat wajar di sebuah marketplace. Jika melihat fenomena yang ada, saat ini ada banyak produk yang banting harga. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa sebab karena persaingan harga di marketplace memang sangat ketat.
Tidak 100% gratis
Nyatanya, berjualan di marketplace sebenarnya tidak melulu menjamin “gratis” 100 persen. Marketplace pada dasarnya hanya menyediakan sebuah website atau aplikasi gratis yang bisa digunakan penjual. Namun di luar dari itu sebenarnya ada pembayaran-pembayaran yang dilakukan yang tujuannya untuk mengoptimalkan penjualan.
Konsep iklan ternyata juga berlaku di marketplace. Setiap marketplace memiliki istilah dan sebutan tersendiri untuk menyebut konsep mengiklankan sebuah produk atau toko bisnis. Dengan pemasangan iklan yang telah dibayar maka produk atau toko Anda akan berada di posisi yang strategis. Jika begitu, pada dasarnya tidak ada yang benar-benar gratis ketika menggunakan marketplace sebagai tempat berjualan.