Table of Contents
ToggleSaat ini hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah akrab dengan teknologi 4G. Jaringan teknologi 4G merupakan singkatan dari fourth generation. Adalah sebuah jaringan mobile yang menawarkan akses data tinggi untuk penggunaan jaringan internet yang digunakan untuk standar telekomunikasi. Setelah 4G, sebenarnya ada lagi yang paling anyar, yaitu 5G (fifth generation).
Jika kita melihat perkembangan teknologi jaringan, ada sejarah panjang yang dilalui sebelum manusia sampai ke jaringan 5G. Di generasi pertama, ada yang namanya 1G. Ditemukan sekitar tahun 1980 dengan sistem analog yang menggunakan teknik komunikasi Frequency Division Multiple Access (FDMA). Karena keterbatasan dalam sistem dan teknik komunikasi yang digunakan, maka penggunaan 1G terbatas pada layanan komunikasi suara saja.
Baca Juga : Bootstrap Solusi Efektivitas Para Web Developer
Dilanjut ke 2 Generation yang mulai marak pada awal 1990-an. Disini GSM mulai muncul dan ada banyak kelebihan yang bertambah dibanding dengan teknologi 1G. Pesan singkat sebanyak 160 karakter mulai bisa dioperasikan di teknologi 2G ini. Namun kecepatan transfer data juga masih tetap rendah dan sangat tergantung dari BTS (Cell Tower).
Di tahun 2001 – 2003 merupakan cikal bakal generasi ketiga atau 3G. Dengan 3G, kecepatan data bisa mencapai 144kbps-2Mbps. Hal tersebut tentu lebih baik jika dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya. Kecepatan tersebut juga mampu melayani video streaming dan video conference, games, music, dan tentunya internet.
Setelah itu ada 4G. Generasi keempat dari telekomunikasi ini bisa disebut sebagai yang lumayan tepat untuk menjawab kebutuhan manusia. Di Indonesia, pada umumnya orang-orang masih berada di generasi ini. Dengan 4G, kecepatan yang bisa diperoleh kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik di dalam ruangan maupun luar ruangan.
Baca Juga : Ini 10 Hal Yang Harus Ada Di Website E-Commerce Profesional
Namun, beberapa survei menyebutkan jika ketersediaan teknologi 4G di Indonesia sebenarnya sudah mumpuni. Yang menjadi kendala adalah kecepatan 4G belum tersebar secara merata di seluruh negeri. Walau masih termasuk dalam kategori lambat, masyarakat Indonesia masih mengandalkan kekuatan 4G sebagai sarana dalam telekomunikasi. Di Kawasan Asia Tenggara, kekuatan internet 4G tercepat dipegang oleh Singapura dengan kecepatan 44,31 Mbps.
Saat ini ada banyak perusahaan yang tengah memproduksi smartphone dengan memasukkan teknologi 5G yang sangat mendukung. Untuk wilayah Asia Tenggara sendiri, Filipina diketahui menjadi negara pertama yang menggunakan 5G. Sejumlah media online memberikan kabar terbaru mengenai smartphone apa saja yang akan meluncurkan teknologi 5G dalam waktu dekat. Apple menjadi salah satu perusahaan yang dikabarkan akan meluncurkan smartphone dengan teknologi 5G pada 2020 mendatang.
Secara umum, teknologi 5G dapat memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Dengan 5G, kecepatan transfer data yang dilakukan bisa 800 gigabyte per detik. Hal tersebut sangat berbeda dibandingkan 4G yang hanya mampu transfer data dengan kecepatan 100 megabyte (MB) hingga 1 gigabyte (GB) per detik.
Di Indonesia, teknologi generasi kelima tersebut nampaknya belum bisa masuk ke Indonesia dalam waktu dekat. Hal ini karena beberapa alasan, di antaranya seperti biaya yang akan dikeluarkan konsumen akan jauh lebih mahal. Kecepatan yang ditawarkan oleh generasi kelima bisa jadi akan menyebabkan konsumen membayar biaya yang tiga kali lipat lebih mahal.
5G Tidak Hanya Soal Kecepatan
Pada dasarnya, 5G tidak hanya menghadirkan kecepatan internet yang lebih cepat. Ada sejumlah keunggulan lain yang ada di 5G dibanding generasi sebelumnya. Bandwith yang lebih besar mampu membawa para pengguna untuk mengunduh dalam waktu yang sangat cepat. Percobaan yang dilakukan oleh Huawei dan China Mobile menunjukkan bahwa jaringan dari generasi kelima tersebut mampu melakukan streaming video 8K yang membutuhkan datatare 150 Mbps bisa berjalan tanpa kendala.
Tidak hanya itu, 5G juga bisa dioperasikan untuk hal-hal tertentu. Misalnya seperti mengakomodasi dan mengontrol drone dari jarak jauh. Dengan begitu, kekuatan dan kecepatan generasi kelima itu tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis. Namun juga bisa untuk kegiatan hal lain yang tidak bisa dilakukan oleh jaringan dari generasi sebelumnya.